INOVASI BELAJAR-MENGAJAR, TUGAS “GURU”

INOVASI BELAJAR-MENGAJAR, TUGAS “GURU”

Terciptanya manusia unggul dan bertakwa merupakan cita-cita segenap pihak. Untuk mampu melahirkan manusia unggul dan bertakwa tersebut, tentu seluruh aspek pada diri manusia harus dikembangkan. Pendidikan sebagai sarana sentral mendidik manusia, memiliki peranan penting dalam upaya mencapai tujuan ini. Mau tidak mau pendidikan perlu mengembangkan tujuan pendidikan tersebut yang melingkupi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sementara itu, Ary Ginanjar Agustian menyatakan pentingnya pengembangan kecerdasan intelektual (IQ), emosional (EQ), dan spiritual (SQ) subyek didik agar tercapai manusia harapan tersebut. Ketiga komponen inilah yang akan mengantarkan seseorang pada kesuksesan sejati. Kecerdasan intelektual baru-lah sebatas syarat dalam memperoleh keberhasilan, namun kecerdasan emosional-lah yang akan mengantarkan pada keberhasilan sejati. Kemudian kecerdasan sepiritual akan mengarahkan seseorang agar tidak kosong batin setelah tercapainya keberhasilan tersebut.

Pernyataan Ary Ginanjar ini senada dengan alquran surat Al-Mujadalah: 11, dimana Allah berfirman: “ ....Allah akan mengangkat derajat orang-orang diantara kamu, yaitu mereka yang beriman dan diberi ilmu pengetahuan, dan Allah mengetahui apa yang kamu amalkan”. Ayat ini menyatakan bahwa antara iman, ilmu, dan amal merupakan rangkaian sistemik dalam struktur kehidupan setiap muslim yang akan mengantarkan mereka pada tingkatan derajat yang tinggi. Lebih mementingkan yang satu dari yang lain, akan melahirkan kehidupan yang timpang. Untuk itulah, demi mencapai generasi impian tersebut, lembaga pendidikan harus mengembangkan pendidikan iman, ilmu dan amal.
Tercapainya manusia unggul tersebut menjadi tanggung jawab semua pihak, khususnya lembaga pendidikan, baik formal, non formal, maupun informal. Upaya peningkatan mutu pendidikan di negara kita terus diupayakan guna memperbaiki sistem pendidikan kita. Keberhasilan proses belajar mengajar pada akhirnya ditentukan oleh berbagai aspek meliputi metode mengajar, sarana prasarana, materi pembelajaran, kurikulum, siswa, guru, dan sarana lainya.

Tentunya aspek-aspek tersebut harus disesuaikan dengan perkembangan zaman. Tidak mungkin kiranya bila kita terus memaksakan pembelajaran dengan paradigma kuno yang konservatif, kolot, dan statis karena akan berimplikasi pada turunnya motivasi belajar siswa. Dapat kita perhatikan keadaan empiris yang memperlihatkan bahwa siswa-siswi banyak yang merasa bosan, tertekan, dan malas belajar. Untuk itulah, sebagai seorang guru (dan calon guru), khususnya kita yang masih muda harusnya memiliki kemamuan dan kemampuan untuk membuat kreasi dan inovasi terhadap pembelajaran agar tercapai manusia harapan tersebut.

Kita semua mamahami dan menyadari bahwa siswa-siswi terdiri dari aneka macam karakter, budaya, kepribadian, dan latar belakang yang berbeda. Lebih dari pada itu, setiap siswa juga memiliki aneka variasi gaya belajar (paling tidak ada tiga macam gaya belajar; visual, auditori, dan kinestatik) dan kecerdasan (ada delapan macam kecerdasan; linguistik, logika-matematika, intrapersonal, interpersonal, musikal, visual-spasial, kinestetik, naturalis, dan eksistensial) yang berbeda.

Melihat perbedaan tersebut, paradigma baru yang kita terapkan juga seharusnya mengacu pada perbedaan tersebut. Untuk pengajaran, paradigma barunya adalah “apabila siswa tidak bisa belajar dengan cara kita mengajar, maka kita harus belajar mengajar mereka dengan cara mereka BISA belajar”. Sedangkan untuk pembelajaran, paradigma barunya adalah “setiap orang bisa belajar, tapi setiap orang belajar dengan cara yang berbeda.
Melalui blog ini saya mengajak kawan-kawan guru, khususnya guru muda (termasuk guru senior yang masih berjiwa muda) yang memiliki semangat untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk mendiskusikan usaha-usaha yang bisa kita lakukan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan kondusif, sehingga tujuan belajar dapat kita ciptakan secara optimal. Posting-posting berikutnya akan mengantarkan kita pada bagaimana kita mengubah kelas menjadi “komunitas belajar” dan “masyarakat mini” yang setiap detailnya telah digubah untuk mendukung belajar optimal, yaitu cara kita menata bangku, menentukan kebijakan kelas, hingga cara kita merancang pengajaran.

Bisa kita bayangkan alangkah bahagianya hati kita melihat ruang kelas, dimana siswa kita sedang belajar terlihat hidup dan penuh semangat. Para siswa tertarik untuk memperhatikan pelajaran dengan suka rela, tangan-tangan mereka teracung dengan antusias, tubuh mereka condong ke depan penuh rasa ingin tahu, dan gemuruh ria perayaan. Alangkah puasnya kita melihat senyum bahagia mereka, kelas penuh keriangan berbagi wawasan dan kehangatan saling tukar perkataan dan saling memotivasi.

Satu yang perlu kita ingat....

Kala Kecil Dulu, Ketika Kita Belajar Bersepeda, Jatuh Bangun Kita Jalani.. Namun Rintangan Dan Halangan Tersebut Tak Pernah Mematahkan Semangat Kita, Beruntung Pula Kita Memiliki Orang Tua Yang Senantiasa Mendorong Dan Memotivasi Kita Dengan Penuh Kesabaran Dan Diiringi Senyum Tulus Mereka... Bisa Kita Bayangkan Andai Saja Saat Kita Terjatuh Dan Gagal, Omongan Kasar Keluar Dari Mulut Mereka, Mungkin Sekarang Kita TIDAK Akan Pernah Bisa Naik Sepeda.. Namun Beruntung, Dengan Senyum Dan Motivasi Orang Tua Kita, Akhirnya Sekarang Kita Telah Mahir Bersepeda..
Kawan-Kawan, Kenapa Kita Membuang Pengalaman Belajar Terindah Tersebut?? Kenapa Tidak Kita Gunakan Metode Mengajar Tersebut Ke Dalam Kelas Kita?? Insya Allah Dengan Metoder Ini,, Kita Akan Melihat Kesuksesan Anak Didik Kita, Baik Sekarang, Esok, Atau Lusa, Karena Pada Dasarnya Semua Siswa Berhak Untuk Sukses, Tergantung Kita Yang Menemukan Dan Mengarahkan Jalan Sukses Mereka

PENGERTIAN PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, TEKNIK, TAKTIK, DAN MODEL PEMBELAJARAN

PENGERTIAN PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, TEKNIK, TAKTIK, DAN MODEL PEMBELAJARAN


oleh: Akhmad Sudrajat (dari Pusat Sumber Belajar Online)

Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran; (4) teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat memberikan kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :

1.Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
2.Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
3.Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4.Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
1.Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
2.Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
3.Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
4.Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.

Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat)
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya dapat divisualisasikan sebagai berikut: 
Di luar istilah-istilah tersebut, dalam proses pembelajaran dikenal juga istilah desain pembelajaran. Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah, strategi membicarakan tentang berbagai kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya), masing-masing akan menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain adalah menetapkan cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun beserta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.

MODEL REVOLUSI BELAJAR DI NEGARA MAJU, SEBUAH INSPIRASI

MODEL REVOLUSI BELAJAR DI NEGARA MAJU, SEBUAH INSPIRASI

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kita sekarang tahu bagaimana cara menyimpan hamper seluruh informasi yang penting dan menyajikannya seketika dalam berbagai bentuk, bagi hamper semua orang dimuka bumi ini dan menghubungkan semua orang dalam sebuah jaringan belajar global. Kekuatan ini bahkan memeungkinkan Negara-negara berkembang untuk melompati revolusi indrusti, dan segera memasuki era informasi dan inovasi.

Gelombang perubahan yang mengguncangkan ini memaksa kita untuk memikirkan kembali segala sesuau yang selama ini yang kita pahami tentang pembelajaran, pendidikan, persekolahan, bsnis, ekonimi dan pemerintahan. Sekolah pun hanya dapat memperkenalkan teknologi informasi dengan baik jika mereka merumuskan kembali peran pengajaran dan pembelajaran. Akhirnya kita juga belajar menggunakan sumber daya manusia yang paling cemerlang, kekuatan yang nyaris tak terbatas dari miliaran sel dan trilyunan koneksi yang membentuk otak manusia.

Fakta yang mencengangkan tersebut lah yangakhirnya memaksa Negara-negara maju untuk melakukan revolusi belajar, guna mengikuti perkembangan jaman yang begitu cepatnya, dan guna memaksimalkan potensi sumber daya manusianya. Berikut in kami paparkan model revolusi belajar beserta aplikasinya oleh dunia pendidikan di Negara-negara maju yang kami sarikan dari buku revolusi cara belajar karya Gordon Dryden dan Dr. jeannette Vos edisi pertama.

1.Setiap orang adalah guru dan sekaligus murid.
Di Finlandia, pemerintah meminta 5000 siswa untuk mengajari guru-guru mereka menggunakan computer gan teknologi informasi.

2.Bagi kebanyakan orang, belajar akan sangat efektif jika dilakukan dalam suasana yang menyenangkan.
Di Cina, anak-anak berusia delapan dan Sembilan tahun di Beijing 21st Century Eksperimental School, belajar bahasa inggris dengan fasih melalui permainan teka-teki selang berukuran besar, kuis, dan berbagai permainan lain yang menyenangkan.

3.Saat Terbaik untuk mengembangkan kemampuan terbaik adalah sebelum masuk sekoah, karena sebagian jalur penting pada otak dibentuk pada tahun-tahun awal yang penting tersebut.
Di daerah terpencil di Montana, Negara bagian Amerika yang berpenduduk paling jarang, semua anak berusia 4 tahun di taman bermain telah mampu mengeja, membaca, menulis, dan melakukan hitungan dasar, bahkan sebelum mereka masuk sekolah.

4.Guru-guru yang cemerlang kini dapat mengajar jutaan orang, melalui komunikasi elektronik interaktif, daan meraup banyak untung dari pekerjaann yangmereka sukai.
Di California, Jan Davidson, mantan sekolah, dan Bob suaminya yang bermodal awal $6.000 dari tabungan anaknya untuk merintis perusahaan multimedia pendidikan berhasil menjual perusahaan tersebut senilai $1 miliar.

5.Orang dapat belajar dengan baik ketika mereka mau belajar, bukan pada usia yang ditentukan orang lain.
Di Selandia baru, Michael Tan berhasil lulus ujian matematika tingkat SMU pada usia tujuh tahun. Dan Stephen Witte 12 tahun, yang oleh gurunya dianggap tidak disiplin lulus enam ujian beasiswa universitas dan berhasil meraih hadiah fisika dari SMU Papanui, tidak lama setelah diijinkan melompati empat kelas.

6.Metode baru jauh lebih berhasil dalam pelatihan karyawan
Di Amerika, para karyawan perusahaan perusahaan intel yang mengikuti kursus belajar cepat berhasil meningkatkan pengetahuan sebanyak 507% dibanding dengan 23% yang diraih oleh siswa yangbelajar dengan metode normal.

7.Informasi yang kompleks sekalipun dapat diserap dan diingat dengan mudah jika siswa benar-benar terlibat dalam pembelajaran
Di Arizona, Leo Wood guru SMU yang menggunakan metode serupa berhasil meningkatkan prestasi muridnya yang meraih nilai A, B, C di bidang Kimia dari 52% menjadi 93%.

8.Meskipun anda tertinggal disekolah, tidak tidak ada kata terlambat untuk mengejarnya, dengan metode belajar terpadu.
Di Histings, Selandia Baru, anak-anak usia 11 tahun yang ketinggalan lima tahun dalam hal membaca, mempu mengejarnya dalam waktu delapan sampai sepuluh minggu melalui program membaca dengan bantuan pemutar kaset , padahal ketinggalan inti normalnya dapt dikejar dalam waktu 3,3 tahun.

9.Penelitian tentang otak menunjukkan bahawa kecerdasan tikus dapat berkembang di lingkungan yang tepat dan demikian pula halnya dengan manusia.
Profesor Marian Diamond, ilmuan yang membedah otak Albert Einstein, di California berhasil membiakkan tikus-tikus paling cerdasdi dunia dan penelitian ini melahirkan terobosan besar dalam m,empercepat proses belajar manusia.

10.Tipe kecerdasan tidak hanya satu, dan setiap orang memiliki gaya belajar yang unik, sama uniknya dengan sidik jari. Sekolah yang efektif harus dapat mengenali dan melayaninya.
Di St. Louis, Missouri, para guru di New City School bersama-sama menulis sebuah buku tentang cara mengajar setiap mata pelajaran, di setiap kelas, dengan melayani berbagai tipe kecerdasan yang berbeda.

11.Gunakan dunia nyata sebagai ruang kelas. Pelajari dan tindaki.
Di Alaska, para pelajar diSMU Mt. Edgecumbe menjalankan empat perusahaan proyek percontohan. Salah satu proyeknya ekspor salmon asap ke Jepang senilai $600.000. meraka sekaligus belajar ilmu pemasaran, bisnis, ekonomi, dan bahasa jepang.

12.System belajar cepat telah teruji selama bertahun-tahun di berbagai sekolah bahasa asing, sekarang system ini harus dimanfaatkan semua orang.
Di Sydney Australia, para pelajar SMU Bervelly Hills berhasil menguasai bahasa perancis secara fasih dengan memadatkan kursus tiga tahun hanya menjadi delapan minggu. Memanfaatkan metode belajar mandiri yang revolusioner.

PETA PIKIRAN (MIND MAP), MEMAKSIMALKAN DAN MENGEFEKTIFKAN KINERJA OTAK

Mind Map adalah suatu alat atau pendekatan untuk menolong kita mencatat lebih efektif dan juga membantu otak berfikir secara teratur, memasukkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi otak. Mind Map merupakan cara yang paling kretif dan efektif dalam membuat catatan.

Mind Map diciptakan oleh Tony Buzan, pakar memori dari Inggris yang didasari padahasil riset bahwa cara kerja otak mengolah dan menyimpan informasi tidaklah linier, setihap demi setahap, tetapi otak menyimpan dan memproses informasi secara acak. Dismping itu, otak menyimpan informasi dalambentuk gambar, dan bukan dalam bentuk tulisan ataupun huruf. Buzan mempelajari bahwa sebenarnnya manusia dilahirkan dengan jutaankali lebih canggih dari computer. Bermodalkan pengetahuan tersebut, dan terinspirasi oleh computer yang dilengkapi dengan menual pemakaian hingga ribuan lembar, pada tahun 1971 Buzan berfikir mengapa otak manusia jauh lebih hebat tidak disertai user manual sama seperti halnya dengan computer?. Maka dari itu, Buzan menciptakan metode Mind Map.

Prinsip Mind Map sederhana, cukup mengikuti kemana otak berfikir, apa yang terlintas, apa yangteringat, dan tulisan dalam bentuk coretan yang berkait-kaitanan. Konsep kerja Mind Map sama dengan cara otak bekerja. Saat otak menerima informasi, otak akan berusaha menghubungkannya dengan informasi lain yang sudah ada sebelumnya. Seperti hubungan ini akan menciptakan koneksi baru di dalam otak. Itu sebabnya kita lebih mudah mempelajari ilmu di bidang yang krab dengan kita, daripada bidang yang asing. Demikian juga dalam peta pikuran, anda dapat melihat antara satu id eke ide lainnya dengan tetap memahami konteksnya. Hal ini, sangat m,enudahkan otak untuk memahami dan menyerap suatu informasi.

Setiap kali anda melakukan Mind Map, adalah saat mengorganisasikan suatu subyek/obyek yang terpikirkan oleh anda sehingga anda dapat melakukan pembelajaran terhadap subyek/obyek tersebut lebih mendalam, mengintegrasi pengetahuan lama, pengetahuan baru yang kemudian anda persiapkan untuk merevisi dan menguji, serta mengganti ide-ide baru dalam struktur untuk diingat kembali saat anda perlukan.

Beberaapa manfaat mind map secara terperinci sebagai berikut:
1.mempercepat pembelajaran
2.melihat koneksi antar topic yang berbeda
3.memudahkan ide mengalir
4.melihat gambaran besar
5.memudahkan mengingat
6.menyederhanakan struktur
7.meningkatkan kretivitas.

Berikut Cara membuat Mind Map

gunakan kertas berukuran besar. mulai dari bagian tengah permukaan halaman yang diletakkan dalam posisi memanjang. Hal ini dapat memberi keleluasaan bagi cara kerja otak untuk memencar keluar segala arah, dan mengekspresikan diri lebih besar dan alami.

Gunakan sebuah gambar untuk gagasan utama anda. Karena gambar bernilai seribu kata dan membantu anda menggunakan imajinasi. Gambar yang letaknya ditengah-tengah akan tampak lebih menarik, membuat anda terfokus, membantu memusatkan fikiran, dan membuat otak semakin sibuk.

Gunakan warna pada seluruh mind map. Karena bagi otak, warna-warna tidak kalah menarinya dari gambar. Warna membuat mind map lebih cerah dan hidup, meningkatkan kekuatan dahsyat bagicarakerja kreatif, dan ini sangat menyenangkan.

Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar centra dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan ketiga pada tingkat pertama dan kedua. Karena otak menggunakan asosiasi, maka apabila anda menghubungkan cabang-cabangtersebut, anda akan jauh lebih mudah menggunakan dan mengingat.

Buatlah cabang-cabang mind map berbentuk melengkung (bukan lurus) biar tidak membosankan otak. Cabang yeng melengkung lebih menarik dan indah bagi mata dan otak.
Cabang utama harus lebih tebal dari cabang ke dua
Gunakan satu kata kunci per baris sebagai pokok pikiran agar lebih tercetus pikiran dan gagasan baru.

Gunakan gambar diseuruh mind map, karena sebuah gambar bernilai 1000 kata.
Tersedia aplikaei mind map di situs www.freemind.soucerforge.net

FAKTA TENTANG OTAK, MEMAKSIMALKAN POTENSI MELALUI RAKSASA YANG TERTIDUR (2)

FAKTA TENTANG OTAK, MEMAKSIMALKAN POTENSI MELALUI RAKSASA YANG TERTIDUR (2)

Pada posting sebelumnya, telah kami sajikan mengenai fakta tentang otak, guna memeksimalkan kinerja otak, sehingga potensi besar yang kita miliki sebagai anugrah Allah swt dapat kita maksimalkan. Diantaranya mengenai Teori otak triune, otak kanan, dan otak kiri, gelombang otak, dan tingkat efektifitas otak dalam belajar. Pada posting kali ini akan kami paparkan tambahan mengenai langkah-langkah lebih lanjut yang dapat kita lakukan agar potensi kinerja otak dapat lebih kita maksimalkan.

Langkah-langkah memaksimalkan kinerja otak

1.Belajar menyimpan informasi dalam pola-pola dan dengan asosiasi yang kuat
Banyak ilmuan percaya bahwa kita menyimpan banyak hal yang trehubung seperti cabang-cabang pada pohon. Otak kita mengklasifikasi informasi dalam sebuah file penyimpanan, seperti sebuah perpustakaan, indeks buku, atau buku rujukan. Untuk itu simpanlah informasi tentang sesuatu dengan pola yang sama. Bila anda diminta untuk menyebutkan macam-macam buah, maka anda akan menyimpan jeruk di tempat yang sama dengan apel, namun bila diminta untuk menyebut sesuatu yang bulat, andaq akan menyimpan jeruk pada tempatyang sama dengan bola. Demikian juga anda akan langsung ingat bahwa april memiliki 30 hari bila anda membuat rima dimulai april, juni, September, November. Berbeda bila hanya menghitungbulan dari awal. Hal ini bisa terbantu dengan pembuatan mind map (baca PETA PIKIRAN (MIND MAP), MEMAKSIMALKAN DAN MENGEFEKTIFKAN KINERJA OTAK).

2.Gunakan pikiran bawah sadar.

Dari hasil riset diketahui bahwa otak kita, secara sadar hanya dapat mencurahkan satu focus kepada satu topic ke satu topic yang lain pada saat itu, namun dapatmelakukan sangat banyak hal pada level bawah sadar. Candace Pert seorang pakar otak bahkan menyatakan bahwa 98-99% pembelajaran dilakukan oleh otak dan tubuh pada level bawah sadar. Bisa dibaca lebih jelas pada bab gelombang otak pada posting FAKTA TENTANG OTAK, MEMAKSIMALKAN POTENSI MELALUI RAKSASA YANG TERTIDUR (1)

3.Minum air putih

Karena otak terdiri mayoritas dari air (72-78%), maka dehidrasi akan sangat mempengaruhi performa otak. Kekurangan cairan dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan berfikir dan menurunnya daya serap informasi.

4.Memberikan nutrisi yang sesuai

Seperti mesin-mesin kompleks, otak juga memerlukan energi. Pada dasarnya ia mendapatkannya dari makanan. Jika makanan anda berenergi rendah, otak tidak akan bekerja dengan baik. Otak membutuhkan banyak glukosa, maka buah dan sayuran segar menjadi sangat penting. Selain itu, untuk mengirim pesan, otak mula-mula harus menghasilkan listrik. Dari sumber listrik itu, makanan yang baik dikombinasikan dengan oksigen. Tentu saja oksigen diperoleh melalui pernafasan. Untuk itulah menari nafas dalam-dalam sangat dianjurkan sebelum dan selama belajar untuk mengkondisikan darah anda. Disamping itu,otak juga membutuhkan pasokan zat besi, natrium, dan kalium yang bisa diperoleh dari pisang. Kekurangan kalium akan mengurangi aliran arus listrik yang mengakibatkan kurangnya jumlah informasi yang dapatditerima otak. Berikut ini kami memberikan tips agar nutrisi yang dipelukan otak dapat terpenuhi.
Sarapan setiap pagi, lebih baik mengkonsumsi buah-buahan segar
Makan sianglah dengan baik, disarankan untuk mengkonsumsi sayuran segar.
Jagikan ikan, kacang, dan sayuran sebagai sumnber lemak nabati utama dalam diet anda. Minyak ikan berperan dalam menumbuhkan miliaran sel glial. Minyak kacang dan sayuran adalah sumber utama asam linoleat yang diperlukan otak untuk memperbaiki penyeketan myelin di sekitar “jalur pesan “ otak.
Berolah ragalah secara teratutuntuk mengoksidasi darah
Bersihkan diri dari racun, diantaranya menghindari rokok dan minuman beralkohol, apalagi narkotika.

5.Mmbuat kedaan sedemikian rupa sehingga mesuk dalam tingkat efektifitas otak yang terpenting.

Baca bab efektifitas otak pada posting FAKTA TENTANG OTAK, MEMAKSIMALKAN POTENSI MELALUI RAKSASA YANG TERTIDUR (1)

6.Melatih fungsi dan kerja otak

Otak kita seperti dengan otot tubuh. Otot tubuh yang dilatih akan semakin kuat dan berkembang. Namun bila tidak, maka akan melemah dan mengecil. Demikian juga otak kita. Deemikianlah sesuai hasil riset David Snowdon yang melakukan riset intensif pada biarawati di school of suster of notre dame.

7.Memilih lingkungan positif dan mendukung

Lingkungan yang bersifat mendukung dan dapat menstimulus pikiran akan sangat baik bagi kekuatan daya piker. Sebaliknya lingkungan yang memberikan tekanan dan stress akan sangat menghambat kinerja otak.

Perlunya perombakan dramatis dalam pendidikan orang tua

Sebagian peneliti tentang otak berkesimpulan bahwa 50% kemampuan belajar manusia berkembang dalam empat tahun pertama. Hal ini bukan berarti 50% pengetahuan dan kepribadian, melainkan bahwa pada tahun-tahun awal itulah otak bayi membentuk 50% koneksi – koneksi sel otaku tama, jalur-jalur yang siap menyimpan semua pengetahuan dimasa depan.

Jika memang demikian, rumahlah (bukan sekolah) yang menjadi lembaga pendidikan terpenting. Dan orang tualah (bukan guru) yang berperan sebagai pendidik pertama dan utama. Numun di Negara maju sekalipun, sangat sedikit calon ibu (lebih sedikit lagi calon ayah) tidak mengetahui hal ini. Mereka tidak mengetahui potensi otak, makanan apa yang diperlukan untuk peryumbuhan otak, atau tentang rangsangan terbaik yang dibutuhkan oleh anak.

Karena itulah, program pengembangan anak harusnya menjadi prioritas utama. Prioritas di banyak negara berkembang justru sebaliknya. Subsidi-subsidi lebih banyak diberikan pada tinggat perguruan tinggi, dan semua itu lebih mahal dari pada sekolah taman kanak-kanak. Selanjutnya Sebagai orangtua, demi untuk memiliki generasi unggul, para orang tua hengaknya mempelajari mengenai hal-hal tersebut.

Design by Blogger Templates